Lawan Rasa Takut! Cerita Tentang Operasi Herniaku


Hay sobat kali ini saya akan menceritakan pengalaman saya melakukan OPERASI HERNIA yang saya alami selama ini menggunakan layanan pemerintah BPJS.

Nama saya Suprianto, seorang Mahasiswa Universitas Sriwijaya yang telah mengidap penyakit hernia sejak lahir. Ketika kecil sudah malakukan pengobatan secara tradisional sehingga bisa dikatakan sudah sembuh, saya tidak merasakan apapun dari kecil hingga saya beranjak dewasa. Tapi ketika saya kelas 2 SMA penyakit itu datang kembali.

Hernia adalah penyakit dalam yang biasa kita sebut juga dengan "Turun Berok" dimana usus/selaput usus turun ke arah kantung buah kemaluan (kantung buah zakar) karna lemahnya dinding perut bagian bawah. Akibatnya ketika lelah atau ketika mengangkat berat maka saya akan merasakan rasa sakit yang sangat hebat. 

Ketika SMA saya belum terlalu merasa hal ini hal yang serius karna ketika saya lelah, benjolan tersebut hanya sekecil Jempol saya. Karna saya saat SMA sangat aktif mengikuti organisasi dan saya sering merasa lelah, semakin lama benjolan tersebut semakin bertambah besar.

Rasa sakit yang sangat hebat mulai saya rasakan ketika saya Semester 2 ketika kuliah. Hampir setiap malam ketika di Asrama saya merasakan sakit, pernah ada beberapa orang yanh menyarankan saya untuk melakukan operasi. Tapi belum ada keberanian dari diri saya untuk melakukan operasi selain dari pada itu saya masih aktif kuliah sehingga belum ada waktu yang pas untuk melakukan operasi. Beberapa kali saya mencoba mencari informasi mengenai operasi hernia gratis, tapi saya tidak menemukan satupun kala itu.

Rasa sakit yang saya alami terus saya tahan sampai akhirnya saya menginjak semester 7. Semester dimana saat ini saya harus memulai untuk mengerjakan Skripsi. Tepat pada tanggal 13 September 2020 , penyakit saya kambuh. Saat itu saya masih berada di kosan. Kali ini saya merasakan sakit yang sangat luar biasa, berbeda seperti halnya ketika penyakit ini kambuh sebelum-sebelumnya. Sampai akhirnya saya harus pulang kerumah saya di Muara Enim untuk melakukan pengobatan disana. Kurang lebih selama 2 hari saya masuk rumah sakit. 

Tepat tanggal 15 September 2020 saya diperbolehkan pulang kerumah. Dokter menyarankan saya untuk melakukan operasi sesegera mungkin, karna menurut dokter penyakit saya ini sudah bertambah parah. Karna saya tidak memiliki uang untuk operasi maka dokter menyarankan untuk mencoba mendaftar BPJS.

Setelah itu saya berusaha untuk meyakinkan diri untuk melakukan operasi hernia, saya belum membicarakan niat saya melakukan operasi kepada keluarga saya. Lantas tidak sampai disitu saya berusaha untuk mencari informasi mengenai pendaftaran BPJS, saya bertanya kepada teman dan orang terdekat saya terkait regulasi pendaftaran BPJS. Tanggal 22 September 2020 saya pergi ke kantor BPJS yang berada di wilayah Indralaya, Ogan Ilir. Sesampainya disana saya diminta menyiapkan berkas berupa Fotocopy Buku Rekening, Fotocopy KTP, dan Fotocopy KK. Kurang lebih setengah jam saya mengantri, kemudian nama saya di panggil dan saya memberikan berkas yang telah saya siapkan. Ternyata saya sudah terdaftar BPJS dengan bantuan dari pemerintah kelas 3, sehingga saya hanya mengganti Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP). Sebelumnya FKTP saya berada di Martapura tempat saya tinggal dulu dan saya ganti dengan Klinik BP Amalia Plaju, setelah mengganti FKTP kartu BPJS pun dicetak. Sebelum pulang petugas BPJS berkata bahwa pergantian FKTP berlaku pada tanggal 1 Oktober 2020, sehingga saya harus menunggu sampai tanggal 1 untuk mulai konsultasi ke klinik BP Amalia Plaju.

Pada tanggal 1 Oktober 2020, tepat pukul 15.00 setelah sholat Ashar saya bersama teman menuju klinik, sesampainya di klinik BP Amalia Plaju saya langsung menuju tempat administrasi untuk melakukan pendaftaran. Tak lama kemudian nama saya dipanggil dan saya disuruh masuk Ruang Poly Umum, disana saya menceritakan apa yang saya rasakan selama ini dan saya mengatakan jika saya ingin operasi. Dokter menyetujui dan menanyakan rumah sakit mana yang akan dipilih untuk melakukan operasi saya memilih RS Hermina Opi Jakabaring, kemudian beliau menyuruh saya menunggu diluar untuk menunggu beliau membuat ka Surat Rujukan ke FKTLanjutan. 

Setelah saya menerima Surat Rujukan dari FKTP keesokan harinya pada tanggal 2 Oktober 2020 pada pukul 08.00 saya ke RS Hermina Jakabaring sebelum masuk saya melakukan registrasi dan kemudian mengambil antrian BPJS no 17, masih pagi tapi antrian sudah begitu banyak. Pukul 10.30 nama saya dipanggil dan saya disuruh menemui Dr. Kemas Ade, untuk kedua kalinya saya menceritakan pagi apa yang saya rasakan selama ini dan Dr. Ade menawarkan untuk melakukan operasi. Saya langsung menyetujui setelah itu saya sangat kaget ketika dokter mengatakan bahwa saya akan di operasi pada besoknya tepat pukul 12.00 WIB, rasa deg degan seketika saya rasakan. Setelah itu saya langsung disuruh untuk melakukan Tes SWAP di Ruang Laboratorium, setelah selesai saya langsung masuk ke Ruang Radiologi untuk melakukan Rontgen. Setelah selesa itu saya menunggu hasil tes keduanya keluar.

Setelah keluar saya disuruh menyerahkan hasil tes ke perawat yang bertugas dan melakukan Waiting List kamar untuk operasi keesokan harinya, sekitar pukul 14.30 semua telah selesai dan saya disuruh pulang ke kos dan saya disuruh puasa dari jam 05.00 WIB pada keesokan harinya. Malam harinya saya memberitahukan kepada keluarga saya bahwa saya akan melakukan operasi pada tanggal 3 Oktober 2020 pukul 12.00 WIB, keluarga sangat kaget akan hal itu (sebenarnya saya juga kaget pada siang harinya) karna menurut informasi yang saya dapat, operasi menggunakan BPJS biasanya sekitar 2 minggu kurang lebih untuk menunggu antrian melakukan operasi. Tapi apapun yang terjadi saya harus tetap melakukan operasi karna saya sudah lelah dengan semua yang saya rasakan selama ini. 

Keesokan harinya, pada tanggal 3 Oktober 2020 pukul 06.00 saya berangkat menggunakan motor dari kos ke RS Hermina Jakabaring karna pukul 07.00 saya harus sudah berada di RS untuk persiapan DLL,  sesampainya disana saya mengambil antrian dan tepat pukul 08.00 WIB saya disuruh masuk ke ruangan untuk pasang impus. Pada pukul 12.00 saya menuju ruang operasi bersama Kakak perempuan saya yang datang dari Muara Enim. Pukul 12.30 saya memulai operasi saya tertidur sebentar dan saya terbangun ditengah pelaksanaan operasi, karna kaget saya terbangun perawat bertanya apakah saya mau tidur lagi atau bagaimana. Saya memilih untuk tidak tidur dan selama operasi berlangsung ada perawat yang mengajak saya mengobrol sampai operasi selesai, operas selesai sekitar pukul 14.00 selesai operasi saya sangat merasa kedinginan kemudian saya diselimuti sampai sekitar pukul 17.00 saya dipindahkan dari rumah operasi ke Ruang Rawat Inap.

Saya dirumah sakit selama 3 hari dan selama dirumah sakit saya merasa pelayanan yang diberikan sangat baik walaupun saya menggunakan BPJS Tingkat 3. Pada tanggal 5 Oktober 2020 saya diperkenankan untuk kembali ke rumah, saya dijadwalkan Kontrol lagi kerumah sakit seminggu setelah saya keluar dari RS tepatnya tanggal 12 Oktober 2020. Hari ini tanggal 10 Oktober 2020 saya hanya diam dirumah untuk istirahat total sampai tanggal 12 nanti. 

Itulah cerita pengalaman saya operasi menggunakan layanan BPJS Tingkat 3 yang menurut saya sangat memuaskan. Saya ingin berpesan kepada teman teman diluar sana yang mungkin merasakan hal yang sama dengan apa yang saya rasakan tetaplah semangat Kesembuhan memang butuh waktu dan kerja keras, tapi kamu tidak sendiri. Ada orang yang selalu memikirkanmu dan berdoa untuk kesembuhanmu. Sabar, jangan menyerah, dan terus lawan penyakit itu. Tidak lama lagi kamu akan melihat ke belakang dan bilang, 'semuanya sudah kulalui'. Aku tahu kamu pasti bisa, karena kamu kuat. Percayalah bahwa setiap penyakit selalu ada obatnya. Kamu hanya perlu berpikir positif dan bangkit dari keputusasaan. Mungkin ini adalah cara Tuhan membersihkan dosa-dosamu. Jangan pernah menyimpan rasa sakit yang ada pada dirimu, keluarkan biarkan orang laun mengetahuinya. Sabarlah sebentar lagi, kamu akan segera sembuh. Bagi teman yang mempunyai cerita tentang pengalaman mengatasi sakit bisa sharing di kolom komentar kita berbagi untuk membuat semua orang bangkit.

Selain daripada itu saya ingin mengucapkan terima kasih kepada teman-teman dan keluarga yang telah mensuport saya selama ini, telah membersamai saya dimasa-masa tersulit yang pernah saya rasakan. Semoga allah membalas semua kebaikan yang telah kalian berikan selama ini.