My Annoying Brother (Saudaraku Yang Menyebalkan)

Hay sobat beberapa waktu yang lalu saya sempat menonton sebuah Film yang berjudul "My Annoying Brother" yang berasal dari negera Korea Selatan. Mungkin saya akan sedikit membahas terkait film tersebut sebelum membahas inti dari apa yang akan saya bahas. Go Doo Sik merupakan seorang pelaku kasus penipuan yang sedang berada di penjara. Di saat itu, dirinya mengetahui jika adik tirinya yang bernama Go Do Young dan merupakan seorang atlet judo mengalami kecelakaan. Akibat kecelakaan tersebut Go Do Young kelihatan penglihatannya. Go Do Sik yang merupakan satu-satunya wali dari Go DO Young akhirnya mendapatkan kebebasan bersayarat untuk menjaga Go Do Young yang buta. Pada awalnya, Doo Sik tidak peduli dengan kebutaan adik laki-lakinya dan cukup kasar padanya. 

Do Sik memanfaatkan kebutaan Do Young dengan berbagai maksud dan kepentingannya sendiri. Tetapi setelah menghabiskan lebih banyak waktu dengannya, Do Sik mulai menyadari peran yang lebih besar yang harus dia ambil sebagai kakak laki-laki. Akhirnya kakak beradik beda ibu ini pun membangun sebuah hubungan persaudaraan mereka semakin dekat dan menjadikan Do Young menjadi pribadi yang lebih mau membuka diri dan menerima keadaan dirinya. Hingga suatu hari, Doo Sik mengetahui jika dirinya mengidap penyakit kanker dan dokter memvonis hidupnya hanya tinggal tiga bulan. Menyadari hal tersebut, Doo Sik kemudian mulai mempersiapkan segala sesuatu untuk masa depan Do Young. Bahkan Do Sik juga membujuk Do Young untuk kembali berkarier sebagai atlet judo. 
Cukup sampai situ sekilas tentang film tersebut, sekarang kita ke topik utama dari apa yang ingin saya ceritakan. Jadi saya akan cerita tentang saudara seiman saya yang dipertemukan oleh Allah melalui lingkaran yang sebelumnya tak pernah saya sangka-sangka sebelumnya, ya Beasiswa Kader Surau. Namanya adalah Rahmat Juniansyah pria asal palembang yang telah mengubah jalan hidup saya. Mamat (Panggilannya) adalah pria yang sok berani, sok merasa paling benar, sok suci, sok pintar dan banyak sok-sok yang lainnya.

Entah mengapa banyak sekali hal yang membuat kami tidak pernah akur, selalu ada pertengkaran kecil yang terkadang membuat teman sekitar kami merasa risih dengan pertengkaran kami. Sifatnya yang tidak mau kalah merupakan hal yang sangat menggangu diriku, beliau tidak pernah merasa salah, apaun yang dilakukannya adalah hal yang dirasanya paling benar.


Dalam beasiswa kader surau ini kami tinggal diasrama selama 2 tahun, setiap semester kami akan membagi ulang teman sekamar. Entah apa yang terjadi selama 2 tahun itu saya selalu sekamar dengan beliau. Bukan hal yang mudah sekamar dengan beliau selama 2 tahun, saya harus banyak-banyak bersabar menghadapi beliau. 


Dua tahun bersama membuat saya berpikir bahwa apa yang beliau katakan dan nasehat yang beliau berikan kesaya yang kadang membuat saya kesal adalah hal yang baik. Karna hal itulah sampai akhirnya saya merasa bangga bisa mengenal beliau, banyak hal positif yang beliau lakukan yang selalu memotivasi saya untuk selalu lebih baik lagi. Beliau mengajarkan saya bagaimana menjadi muslim yang baik, mengajarkan saya tentang pentingnya menjaga adab, mengajarkan saya bagaimana beribadah dengan baik dan banyak lagi hal yang beliau ajarkan kepada saya. 


Saya bukanlah orang yang baik dalam urusan agama tapi beliau selalu mengingatkan dan memperbaiki apa yang salah, walau tak saya pungkiri terkadang cara yang beliau lakukan cenderung menyakiti hati saya. Beliau selalu mengajarkan bagaimana hidup hemat. Karna kami juga bisa dikatakan berasal dari keluarga yng sederhana.

Belilah hal yang sekiranya diperlukan, terkadang apa yang kita inginkan tak selamanya kita butuhkan.

Banyak sekali nasihat kebaikan yang selalu beliau ajarkan kesaya, Jangan pernah buang sisa makanan yang ada, jika tahu makanan tidak habis jangan ambil secara berlebihan. Banyangkan di Palestina banyak-anak yang kelaparan. Mungkin jika saya menuliskan nasihat-nasihat dan hal kebaikan yang beliau lakukan akan sangat memakan banyak waktu sobat untuk membacanya.

Sampai akhirnya saya sudah menganggap beliau saudara seiman tak sedarah yang banyak membantu saya untuk mencari jati diri dan memperbaiki diri selama diperantauan. Walaupun tak dipungkiri sampai saat inipun kami masih sering meributkan hal kecil yang kadang tidak perlu untuk dibahas. Saat ini kami penerima Beasiswa Kader Surau sudah tidak tinggal bersama lagi karna memang kontrak untuk Asrama Beasiswa telah habis. Tapi sampai saat ini saya mengetik tulisan ini beliau sedang berkunjung kekosan saya. Banyak hal yang sebenarnya menjadi misteri pada diri beliau tapi beliau selalu berhasil menutupi kekurangan yang ada pada dirinya dengan berbagai hal kebaikan yang beliau lakukan.


Beliau memanglah saudaraku yang menyebalkan tapi sejak mengenal beliau aku menjadi sadar bahwa ada beberapa hal yang bisa diambil dari beliau.


1. Meski sulit, kamu harus bisa menerima kenyataan & Bangkit dari kegagalan memang sulit tapi kamu harus bisa melewatinya. 

Begitu banyak hal sulit yang kami rasakan selama tinggal diasrama tapi beliaulah yang selalu mengatakan bahwa setiap masalah pasti ada solusinya dan hadapi masalah yang dihadapi jangan malah menjauh pergi

2. Setiap orang mempunyai cara tersendiri untuk menguangkapkan rasa peduli pada teman.

Pengungkapan rasa peduli setiap orang itu berbeda-beda. Ada yang langsung mengungkapkan dan melakukan aksi yang menunjukkan rasa pedulinya. Namun ada juga yang cuek namun ternyata mereka memperhatikan dan peduli dengan kita. Jangan terburu-buru dalam menilai seseorang, bisa jadi orang yang kamu anggap jahat itu sebenarnya peduli pada kita. Terkadang Mereka punya alasan dan caranya tersendiri dalam mengungkapkan rasa peduli.

3. Tak peduli seberapa burukpun pribadimu dimasa lalu, kamu tetap bisa menjadi yang lebih baik.

Saya adalah orang yang tak pandai dalam urusan agama banyak hal yang tak saya ketahui tentang agama tapi beliau selalu memberi saya nasehat untuk selalu istiqomah  memperbaiki diri.

4. Seberapa beratpun masalah yang menimpamu, kembalikan semuanya pada allah.
Sering kali saya lupa bahwa saya punya Allah yang maha segalanya, mungkin karna saya terlalu sibuk dengan beratnya masalah hidup tanpa berpikir bahwa ada Allah yang selalu membantu. 

Cukup ceritanya pada hari ini, semoga ada hal kebaikan yang bisa diambil dari ceritaku pada hari ini. Terima kasih kepada sobat yang telah membaca artikel ini maaf jika ada kesalahan dalam penulisan artikel ini. Tinggalkan pertanyaan sobat dikolom komentar jika ada hal yang ingin ditanyakan, Kritik dan saran sangat dibutuhkan untuk membuat blog ini lebih baik kedepannya. Sampai jumpa di artikel selanjutnya.

Source gambar halodoc.com