Langkah Kita




Kita bukan orang asing, Karena sejak memutuskan untuk menjelajah kita tahu ada resiko tidak selamat untuk kembali pulang, Kita tidak pernah jadi orang asing kita semua berkelana, semua manusia sedang berkelana. Kita berkelana karena pertanyaan yang sama, Kelelahan yang sama, ketakutan yang sama Dan kebahagiaan yang sama.

Dalam pengelanaan ini kita temukan definisi rumah-rumah baru yang tidak terbatas pada tempat kelahiran saja. Sebab, rumah bisa jadi adalah tempat pertemuan bagi kepala-kepala yang kebetulan saja tidak dilahirkan dari rahim ibu yang sama. Termasuk rumah kecil kita ini, rumah dimana idealisme diteriakan sepanjang perjalanan hingga pelataran gedung DPR, Rumah yang penuh keributan karna berebut jadwal proker dan publikasi Atau rumah dimana kita pusing mengatur kelas kelas bagi hamba-hamba yang ingin belajar tentang ayat-ayat quran yang satu saat bisa ia bacakan didepan keluarganya dengan bangga.

Rumah kecil ini mengajarkan kita sebuah kebahagiaan sederhana, Bahagia karna video yang kita buat semalam suntuk berhasil diunggah dikanal milik kita sendiri. Bahagia sebab bunga yang kita siapkan seminggu itu laku terjual dimomen paling membahagiakan hidup seseorang, Bahagia karna kita bisa berkumpul bersama, atau sekedar tertawa lepas yang tidak ada faedahnya. Kita melepas senyum dan tawa-tawa kita, Juga menyembunyikan tangisan dimalam-malam panjang itu, karena amanah amanah berat kita
Karna kita selalu ingin berjuang, mempertahankan ruang sekretariat kita yang bisa saja berantakan dalam waktu kurang dari 24 jam. 

Mengolah berbagai permintaan data yang tak kunjung berkurang, Atau karna banyaknya permintaan desain dan liputan yang membuat kepala penuh. Namun kita bingung kenapa masih kita lakukan. Sejenak kita tersadar, kita tidak pernah sendirian Rumah ini dibangun oleh semangat pendahulu yang mendoakan kita sampai sekarang. Kita tidak pernah benar benar sendirian, Karna kita pernah melintasi batas Negara untuk melihat saudara seiman diluar sana atau sesederhana melintasi kota bertemu saudara yang dipisahkan dikampus yang berbeda. Maka terus kita lanjutkan menoreh senyuman, Pada orang orang yang kebetulan melewati stasiun kampus. Pada orang orang yang mempercayakan sebagian rezekinya untuk disalurkan oleh kita, Pada orang orang yang mungkin sehabis ashar tak sengaja ikut kajian atau senyuman pada saudari-saudari yang bahagia karna perjuangannya ditemani oleh kita.

Suatu masa mungkin kita berjalan diatas kaki yang berbeda, Tak kuasa menahan rasa hingga tangis merejalela. Namun, tenanglah hingga saatnya kita berjalan pada missi yang sama hingga akhir waktu nantinya semangat kita membara seraya berucap kata "kita masih akan melangkah bersama".

Source : Salam UI (bit.ly/langkah-kita)